Makalah IPA SD 2 Magnet
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah tentang magnet dengan baik. Makalah ini merupakan salah satu tugas dari mata
kuliah IPA SD 2. Makalah ini berisi tentang informasi Pengertian
Magnet,cara pembuatan,berbagai macam manfaat magnet dan sebagainya. Diharapkan
makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua,dan pengetahuan lebih
mengenai magnet.
Dalam penulisan makalah ini ,penulis tidak terlepas
dari bantuan,bimbingan,arahan serta dorongan dari berbagai pihak.Oleh sebab itu
penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah ikut berpartisipasi dalam menyelesaikan
makalah ini. Kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna,oleh karena itu saya harapkan kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun demi kesempurnan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terimakasih kepada semua
pihak yang bersangkutan dalam pembuatan makalah ini.Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha yang kita lakukan.Amin.
Banjarbaru, Maret 2016
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Penemuan
magnet ini telah diketahui di Yunani, India, dan Cina sekitar 2500 tahun yang
lalu magnet berasal dari Lodestones yaitu berasal dari bijih besi. Magnet
secara alami diciptakan yang dapat menarik potongan besi lainnya.
Di bumi ini tentunya kita tidak asing dengan benda
yang bernama magnet. Benda yang memiliki medan magnet dan dua kutub ini dapat
menarik benda-benda yang mengandung unsur logam. Kita dapat menemukan magnet
dimana saja, misalnya di toko mainan, toko bangunan, bahkan di bumi yang kita pijak
ini terdapat sumber medan magnet yang sangat banyak. Pada magnet terdapat dua
kutub, yaitu kutub utara yang selalu mengarah ke utara dan kutub selatan yang
selalu mengarah ke selatan. Dan tak jarang kita juga bisa menemukan magnet di
dalam alat-alat elektronik. Biasanya kita melihat magnet dalam berbagai bentuk,
contohnya magnet U (sepatu kuda), magnet batang, magnet lingkaran, magnet jarum
(kompas), dan lain-lain. Namun sebenarnya magnet yang ada sekarang ini, hampir
semuanya adalah magnet buatan.
Magnet sebenarnya tidak hanya berupa magnet batang,
jarum, lingkaran, yang biasa kita lihat pada umumnya. Tetapi magnet juga bisa
dibuat dengan cara sederhana dan tidak membutuhkan bahan-bahan tertentu yang
rumit seperti pada pembuatan magnet buatan. Kita hanya membutuhkan bahan-bahan
sederhana yang ada di sekitar kita, dan cara pembuatannya pun tak serumit
magnet buatan pabrik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Magnet
Magnet merupakan benda yang dapat menarik benda yang
terbuat dari besi, baja, nikel dan kobalt. Magnet didefinisikan sebagai bahan
feromagnetik dengan daerah magnetik terarah sama sehingga menghasilkan medan
magnet disekitarnya.
1. Penemuan Magnet
Penemuan magnet ini telah diketahui
di Yunani, India, dan Cina sekitar 2500 tahun yang lalu magnet berasal dari
Lodestones yaitu berasal dari bijih besi. Magnet secara alami diciptakan yang
dapat menarik potongan besi lainnya.Lodestones merupakan kompas magnetik
pertama.
Sebuah
magnet terdiri atas magnet-magnet kecil yang tersusun dari kutub utara yang
menghadap ke arah kutub selatan magnet dan sebaliknya.Magnet-magnet kecil
tersebut dinamakan domain atau magnet elementer.Sebuah magnet terdiri atas
magnet-magnet elementer yang tersusun secara teratur.Magnet mempunyai bagian
yang paling kuat daya tariknya yaitu bagian kutub magnet, terdiri dari kutub
utara (KU) dan kutub Selatan (KS). Ruangan di sekitar magnet yang masih
dipengaruhi adanya gaya magnet disebut medan magnet. Kuat medan magnet
ditunjukkan oleh garis-garis magnet yang disebut fluks.Menurut proses
terjadinya magnet dapat berupa magnet alam dan magnet buatan. Magnet alam
adalah magnet yang tidak dibuat orang / magnet yang secara alami terdapat di
alam tanpa proses pembuatan. Magnet itu sudah bersifat magnet sejak
semula.Magnet alam mempunyai bentuk yang tidak teratur, seperti batuan alami /
bongkahan berbagai batuan yang dapat menarik benda dari besi. Magnet alam
pertama kali ditemukan di kota magnesia di Asia Kecil. Magnet buatan adalah
magnet yang dibuat oleh manusia untuk keperluan tertentu.Magnet buatan terbuat
dari besi atau baja.Magnet yang ada sekarang ini, hampir semuanya adalah magnet
buatan.
Berdasarkan
bentuknya, magnet buatan mempunyai beberapa bentuk yaitu
a.
Magnet batang
b.
Magnet tabung
c.
Magnet silinder
d.
Magnet U
e.
Magnet ladam
f.
Magnet lingkaran
g.
Magnet jarum
h.
Magnet lempeng
Hubungan yang menarik antara dua kutub ini yaitu
adanya garis gaya magnet antarkeduanya. Garis gaya ini hanyalah garis khayal
dari suatu magnet. Garis gaya ini berasal dari kutub utara menuju kutub
selatan.Berdasarkan adanya garis gaya inilah akan dihasilkan sifat interaksi
antarkutub-kutub magnet. Jika dua kutub magnet yang sama didekatkan maka akan
terjadi sifat saling tolak. Sebaliknya, jika dua kutub magnet yang berbeda
didekatkan akan terjadi sifat saling tarik. Sehingga kita dapat membuat aturan
untuk kutub magnet: kutub senama tolak-menolak, dan kutub tak senama tarik-menarik.
Kutub-kutub magnet selalu berpasangan yaitu kutub
utara dan kutub selatan.Selama
bertahun-tahun para ilmuwan
mencoba mendapatkan satu kutub saja yang ada pada sebuah magnet. Jika sebuah
magnet dipotong menjadi dua, ternyata hasilnya berupa dua magnet yang lebih
kecil dan masing-masing tetap memiliki kutub utara dan selatan.
2. Medan Magnet
Walaupun gaya-gaya magnet yang terkuat terletak pada
kutub-kutub magnet, gaya-gaya magnet tidak hanya berada pada kutub-kutubnya
saja.Gaya-gaya magnet juga timbul di sekitar magnet. Daerah di sekitar magnet
yang terdapat gaya-gaya magnet disebut medan magnet. Medan magnet dapat
dirasakan atau ada di sekitar kutup magnet. Apabila ada kutub magnet lain dalam
medan medan magnet maka akan ada gaya interaksi magnetik atau disebut sebagai
gaya magnet. Medan magnet dapat timbul dari bahan-bahan dari alam yang
mempunyai sifat kemagnetan atau bisa juga ditimbulkan oleh adanya arus listrik.
Salah satu tokoh terkenal yang meneliti tentang medan magnet adalah Hans
Christian Oersted (1777-1851). Oersted merupakan orang pertama yang dalam
percobaannya mengetahui terjadinya medan magnet oleh arus listrik. Gaya magnet
ini dalam aplikasinya banyak digunakan sebagai dasar dalam mengubah energi
listrik menjadi enegi mekanik.Misalkan dalam pembuatan motor listrik, pembuatan
generator. Selain karena adanya arus listrik medan magnet juga dapat
ditimbulkan karena sifat kemagnetan bahan.
Garis gaya magnet dapat digambarkan dengan cara
menaburkan serbuk besi pada kertas yang diletakkan di atas magnet. Jika pada
suatu tempat garis gayamagnetnya rapat, berarti gaya magnetnya kuat. Sebaliknya
jika garis gaya magnetnya renggang, berarti gaya magnetnya lemah.
Seperti halnya garis gaya listrik yang menggambarkan
medan listrik, garis gaya magnet dapat menggambarkan medan magnet. Namun tidak
seperti garis gaya listrik yang dapat berawal dan berakhir pada satu muatan
listrik, garis gaya magnet tidak ada awal dan akhirnya. Garis gaya magnet
membentuk lintasan tertutup dari kutub utara ke kutub selatan. Jadi, medan
magnet adalah daerah di sekitar magnet yang masih bekerja gaya magnet,
digambarkan oleh garis gaya magnet yang menyebar dari kutub-kutub magnet.
(Sudibyo, Elok, dkk. 2008: 204-206)
3. Induksi Magnet
Pada suatu titik ada medan magnet bila muatan yang
bergerak pada titik tersebut mengalami gaya magnet. Medan magnet ini dikenal
juga sebagai induksi magnet.Induksi magnet dapat dilukiskan sebagai garisgaris
yang arah singgungnya pada setiap titik menunjukkan arah vektor induksi magnet di
titik-titik tersebut. Induksi magnetik pada batang magnet akan muncul seperti
diperlihatkan dalam Gambar di bawah ini.
Banyaknya garis-garis induksi magnet yang melalui
satuan luas bidang dinyatakan sebagai besar induksi magnet di titik tersebut.
Banyaknya garis-garis induksi magnet dinamakan fluks magnet sedang banyaknya garis-garis induksi magnet
persatuan luas dinamakanrapat fluks magnet (B). Hubungan antara fluks magnet
dan rapat fluks magnet dapat dinyatakan dalam persamaan sebagai
Dalam sistem MKS, satuan fluks magnet adalah weber
(W) atauTesla m2, sedang satuan rapat fluks magnet adalah weber/m2 (W/m2) atau
dikenal dengan Tesla (T).Untuk sistem CGS satuan fluks magnet adalah Maxwell
(M), sedang satuan rapat fluks magnet adalah Maxwell/cm2 (M/cm2). Satuan
Maxwell/cm2 disebut juga dengan nama Gauss (G). Hubungan satuan sistem MKS dan
sistem CGS adalah 1 T = 104 G.
B. Teori Magnet Elemnter
Setiap
benda magnetik pada dasarnya terdiri magnet-magnet kecil yang disebut magnet
elementer.Prinsip membuat magnet adalah mengubah susunanmagnet elementer yang
tidak beraturan menjadi searah dan teratur.Sebuah kapur jika dibagi menjadi
bagian-bagian yang sangat kecil.setiap bagian itu masih mempunyai sifat kapur.
Demikian pula magnet, jika dibagi-bagi, setiap bagian magnet masih mempunyai
dua jenis kutub magnet, yaitu kutub utara magnet (U) dan kutub selatan magnet
(S).Berdasarkan kenyataan itu, dikembangkanlah teori magnet yang disebut teori
magnet elementer.
Dalam
teori ini dikatakan bahwa sifat magnet suatu benda (besi atau baja) ditimbulkan
oleh magnet-magnet kecil dalam benda tersebut yang disebut magnet elementer.
Suatu benda akan bersifat magnet jika magnet-magnet elementernya mempunyai arah
yang cenderung sama dan tidak mempunyai sifat magnet jika magnet-magnet elementernya
mempunyai arah acak (sembarang). Pada besi magnet, elementernya menunjuk arah
yang sama. Antar magnet elementer tersebut terdapat gaya tolak-menolak dan gaya
tarik-menarik. Akan tetapi, di bagian ujung magnet hanya terdapat gaya
tolak-menolak.
Itulah
sebabnya pada ujung-ujung magnet terdapat gaya magnet paling kuat, sedangkan
bagian tengahnya lemah. Pada besi bukan magnet, magnet-magnet elementernya
mempunyai arah acak atau sembarang Karena arahnya acak, gaya tarik-menarik dan
tolak-menolak antar magnet elementer saling meniadakan. Itulah sebabnya pada
besi bukan magnet tidak terdapat gaya magnet (sifat magnet).
Benda-benda
yang magnet elementernya mudah diatur arahnya dapat dibuat menjadi
magnet.Namun, magnet ini kemagnetannya tidak awet.Magnet yang demikian disebut
magnet lunak.Sebaliknya, ada benda yang sulit dijadikan magnet.Namun, setelah
menjadi magnet.kemagnetannya awet. Magnet yang demikian disebut magnet keras.
C. Bahan Magnetik dan Nonmagnetik
Benda dapat digolongkan berdasarkan sifatnya. Kemampuan suatu benda menarik
benda lain yang berada di dekatnya
disebut kemagnetan. Berdasarkan
kemampuan benda menarik benda
lain dibedakan menjadi dua, yaitu benda magnet dan benda bukan
magnet. Namun, tidak semua
benda logam yang berada di dekat magnet dapat ditarik. Oleh karena
itu sifat kemagnetan benda dapat digolongkan menjadi:
a. Bahan magnetik (feromagnetik), yaitu
bahan yang dapat ditarik magnet dengan kuat. Contoh: besi, baja, besi silikon,
nikel, kobalt.
b. Bahan non magnetik
1. Paramagnetik, yaitu bahan yang ditarik
lemah oleh magnet.
Contoh:
alumunium, magnesium, wolfram, platina dan kayu
2. Diamagnetik, yaitu bahan yang ditolak
oleh magnet.
Contoh: Bismuth,
tembaga, emas, perak, seng, garam dapur.
Benda-benda
magnetik yang bukan magnet dapat dijadikan magnet. Benda itu ada yang mudah
dan ada yang
sulit dijadikan magnet. Baja
sulit untuk dibuat magnet, tetapi setelah
menjadi magnet sifat kemagnetannya tidak mudah hilang. Oleh karena itu,
baja digunakan untuk membuat magnet tetap (magnet permanen). Besi mudah untuk
dibuat magnet, tetapi jika setelah menjadi magnet sifat kemagnetannya mudah
hilang. Oleh karena itu,
besi digunakan untuk membuat magnet sementara.
Berdasarkan
jenis bahan yang digunakan, magnet dapat dibedakan menjadi empat tipe:
a. Magnet
Permanen Campuran
Sifat magnet
tipe ini adalah keras dan memiliki gaya tarik sangat kuat. Magnet permanen
campuran dibagi menjadi:
a. Magnet
alcomax, dibuat dari campuran besi dengan almunium
b. Magnet
alnico, dibuat dari campuran besi dengan nikel
c. Magnet
ticonal, dibuat dari campuran besi dengan kobalt
b. Magnet
Permanen Keramik
Tipe magnet ini
disebut juga dengan magnadur, terbuat dari serbuk ferit dan bersifat keras
serta memiliki gaya tarik kuat.
c. Magnet Besi
Lunak
Tipe magnet besi
lunak disebut juga stalloy, terbuat dari 96% besi dan 4% silicon.Sifat
kemagnetannya tidak keras dan sementara.
d. Magnet
Pelindung
Tipe magnet ini
disebut juga mumetal, terbuat dari 74% nikel, 20% besi, 5% tembaga, dan 1%
mangan. Magnet ini tidak keras dan bersifat sementara.
Berdasarkan
penggolongan magnet buatan diatas serta kemampuan bahan menyimpan sifat
magnetnya, kita dapat menggolongkan bahan-bahan magnetic ke dalam magnet keras
dan magnet lunak.Sebagai contoh bahan-bahan magnet keras ialah baja dan
alcomax.Bahan ini sangat sulit untuk dijadikan magnet. Namun demikian, setelah
bahan tersebut menjadi magnet, bahan-bahan magnet keras ini akan dapat
menyimpan sifat magnetiknya relative sangat lama. Karena pertimbangan atau
alasan itulah bahan-bahan magnet keras ini lebih banyak dipakai untuk membuat
magnet tetap (permanen).Contoh pemakaiannya adalah pita kaset dan
kompas.Bahan-bahan magnet lunak, misalnya besi dan mumetal, jauh lebih mudah
untuk dijadikan magnet.Namun demikian, sifat kemagnetannya bersifat sementara
atau mudah hilang.Itulah sebabnya, bahan-bahan magnet lunak ini banyak dipakai
untuk membuat electromagnet (magnet listrik).(Budi Prasodjo, 2007:
242-243).Magnet tetap tidak memerlukan tenaga atau bantuan dari luar untuk
menghasilkan daya magnet (berelektromagnetik).
Jenis magnet
tetap selama ini yang diketahui terdapat pada:Magnet neodymium, merupakan
magnet tetap yang paling kuat. Magnet neodymium (juga dikenal sebagai NdFeB,
NIB, atau magnet Neo), merupakan sejenis magnet tanah jarang, terbuat dari
campuran logam neodymium,
Magnet
Samarium-Cobalt: salah satu dari dua jenis magnet bumi yang langka, merupakan
magnet permanen yang kuat yang terbuat dari paduan samarium dan kobalt. Magnet
tidak tetap (remanen) tergantung pada medan listrik untuk menghasilkan medan
magnet. Contoh magnet tidak tetap adalah elektromagnet.
D. Gaya Lorentz
Kaidah tangan kanan dari gaya Lorentz (F) akibat
dari arus listrik, I dalam suatu medan magnet B. Hendrik
Antoon Lorentz adalah seorang peneliti efek yang akan timbul dari kawat dan
medan magnet yang saling berinteraksi. Penelitian ini menghasilkan istilah gaya
Lorentz, yaitu gaya yang timbul akibat interaksi penghantar arus dalam medan
magnet. Gaya ini mempunyai arah tertentu. Penentuan arah gaya dipengaruhi oleh
arah arus dan medan magnet. Metode yang digunakan untuk menentukan arah gaya
tersebut dikenal dengan kaidah tangan kanan. Kaidah ini menempatkan ketiga
jari, yaitu ibu jari, telunjuk dan jari manis dengan posisi saling tegak lurus.
Rumus
: F = B x L x l
Keterangan
:
F
= Gaya lorentz, satuannya newton (N)
B
= Kuat medan, satuannya tesla (T)
L
= kuat arus listrik, satuannya ampere (A)
l
= panjang kawat penghantar, satuannya meter (m)
Gaya Lorentz adalah gaya (dalam bidang fisika) yang
ditimbulkan oleh muatan listrik yang bergerak atau oleh arus listrik yang
berada dalam suatu medan magnet, B. Arah gaya ini akan mengikuti arah maju
skrup yang diputar dari vektor arah gerak muatan listrik (v) ke arah medan
magnet, B, seperti yang terlihat dalam rumus berikut:di mana
F
adalah gaya (dalam satuan/unit newton)
B
adalah medan magnet (dalam unit tesla)
q
adalah muatan listrik (dalam satuan coulomb)
v
adalah arah kecepatan muatan (dalam unit meter per detik)
×
adalah perkalian silang dari operasi vektor.
Untuk
gaya Lorentz yang ditimbulkan oleh arus listrik, I, dalam suatu medan magnet
(B), rumusnya akan terlihat sebagai berikut (lihat arah gaya dalam kaidah
tangan kanan):di mana
F
= gaya yang diukur dalam unit satuan newton
I
= arus listrik dalam ampere
B
= medan magnet dalam satuan tesla
=
perkalian silang vektor, dan
L
= panjang kawat listrik yang dialiri listrik dalam satuan meter.
Gaya
lorentz diterapkan pada peralatan-peralatan berikut ini :
a).
Motor listrik
b).
Alat ukur listrik seperti amperemeter, voltmeter, dan multimeter.
E. Membuat, Menghilangkan serta Menyimpan Magnet
1.
Bahan dan Cara membuat magnet
Cara
membuat magnet ada 3 macam yaitu :
a.
Dengan cara menggosok
Cara menggosok yaitu dengan cara menggosok-gosokkan
magnet pada besi atau hendak dijadikan magnet. Suatu bahan dapat dibuat menjadi
magnet dengan cara menggosokkan sebatang magnet tetap secara berulang-ulang
pada bahan tersebut. Sifat kemagnetan bahan memiliki kutub yang berlawanan dengan
magnet penggosoknya.
Alat
dan Bahan:
1.
Magnet batang
2.
1 buah paku besar
3.
Klip kertas
Cara
Membuat:
1.
Gosokkan magnet pada batang paku berulang-ulang, dengan cara searah.
2.
Coba tempelkan ujung paku pada klip paper
3.
Maka klip paper akan menempel di ujung pak
b.Dengan
Cara Induksi
Cara induksi yaitu dengan mendekatkan sebuah magnet
pada benda yang hendak dijadikan magnet. Suatu bahan yang didekatkan pada
magnet, maka sifat kemagnetan magnet akan ikut berpindah ke bahan tersebut,
namun sifat kemagnetan bahan akan hilang ketika magnet dijauhkan dari bahan.
Alat
dan bahan :
1.
2 buah magnet batang
2.
1 buah paku besar
3.
Beberapa buah klip kertas
Cara
Membuat:
1.
Tempelkan 1 buah magnet batang pada salah satu ujung paku besar.
2.
Dekatkan ujung paku yang lain pada klip kertas
3.
Klip kertas akan menempel pada ujung paku yang lain.
c.
Dengan Cara Mengaliri Listrik
Cara
aliran listrik yaitu dengan mengalirkan listrik pada lilitan kawat yang dapat
yang dapat menimbulkan medan magnet. Suatu bahan akan memiliki sifat magnet
ketika dialiri arus listrik searah, namun akan hilang kemagnetannya jika arus
tersebut dihilangkan. Apabila bahan dialiri arus listrik yang cukup besar, maka
sifat kemagnetannya tidak berubah (magnet tetap).
Alat dan Bahan :
1. Kabel yang berisi kawat tembaga (sehelai
saja bila kabelnya rangkap dua).
2. Paku besar.
3. Baterai.
4. Paper klip atau logam kecil lainnya (paku
payung, jarum, dll)
Cara
Membuat:
1. Kupas kulit kabel tembaga pada tiap
jung-ujungnya.
2. Lilitkan kabel tembaga pada paku (usahakan
serapat mungkin).
3. Tempelkan ujung-ujung kabel tembaga pada
baterai, dan tunggu beberapa saat.
4. Untuk mengujinya coba dekatkan paku
tersebut pada paper klip atau logam kecil lainnya.
5. Maka paper klip akan melekat pada paku.
Magnet
yang demikian disebut magnet listrik atau elektromagnet.Membuat magnet dari
baja lebih sukar daripada membuat magnet dari besi, tetapi sifat kemagnetan
baja lebih tahan lama dari magnet besi.
b. Cara menghilangkan
sifat kemagnetan
Adapun
menghilangkan sifat kemagnetan dapat dilakukan dengan cara :
a.
Memukul-mukul magnet secara berulang-ulang dengan benda yang keras hingga
bentuknya berubah atau rusak.
b.
Magnet yang mengalami pemukulan
akan menyebabkan perubahan susunan magnet elementernya. Akibat pemanasan dan
pemukulan magnet elementer menjadi tidak teratur dan tidak searah.Magnet-magnet
elementer yang tadinya segaris (searah) menjadi berarah sembarangan, sehingga
benda kehilangan sifat magnetiknya.
c.
Mambakar magnet atau dipanaskan hingga berpijar
Pemanasan pada magnet menyebabkan sifat kemagnetannya
berkurang atau bahkan hilang. Hal ini terjadi karena tambahan energi akibat
pemanasan menyebabkan partikel-partikel bahan bergerak lebih cepat dan lebih
acak, maka sebagian magnet elementernya tidak lagi menunjuk arah yang sama
seperti semula. Bahkan setiap benda di atas suhu tertentu sama sekali tidak
dapat dibuat menjadi magnet.
d.
Membanting-banting magnet
e.
Magnet diletakkan pada selenoida (kumparan kawat berbentuk tabung panjang
dengan lilitan yang sangat rapat) dan dialiri arus listrik bolak-balik (AC)
Penggunaan
arus AC menyebabkan arah arus listrik
yang selalu berubah-ubah. Perubahan arah arus listrik
memengaruhi letak dan arah magnet elementer.Apabila letak dan arah magnet
elementer berubah, sifat kemagnetannya hilang.
c. Cara menyimpan magnet
Untuk
menyimpan magnet batang agar tidak kehilangan sifat kemagnetiknya, dapat
dilakukan cara berikut:
1. Menyimpan magnet
batang secara berpasangan dengan kutub-kutub tidak sejenis saling
berseberangan. Tutup kedua ujung pasangan magnet dengan sepasang besi lunak,
yang bertindak sebagai penyimpan.Magnet-magnet elementer dari magnet diarahkan
hingga membentuk rangkaian tertutup.
2.Menjauhkan
dari medan listrik.
3.Jauhkan
dari benda-benda yang panas/bersumber api. (Kanginan, 2002)
F. Manfaat dan Pengunaan Magnet Dalam kehidupan Sehari-hari
Magnet
dapat ditemukan dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari antara lain
1.Jarum
kompas adalah dari magnet permanen.
2.Pintu
kulkas memiliki magnet permanen agar selalu tertutup.
3.Kartu
ATM dan kartu kredit memiliki jalur magnet yang berisi informasi.
4.
TV dan monitor komputer menggunakan elektromagnetik untuk menghasilkan gambar.
5.Mikrofon
dan speaker menggunakan kombinasi magnet permanen dan elektromagnetik.
6.Media
rekaman magnetik: Tape VHS biasa mengandung golongan tape bermagnet. Informasi
yang memproduksi video dan suara dikodekan pada lapisan bermagnet pada tape.
7.Kaset
audio kompak mengandung magnet untuk menghasilkan audio.
8.Kartu
kredit, kartu debit, dan kartu ATM: Semua kartu ini memiliki jalur bermagnet
pada sisi-sisinya. Jalur ini mengandung informasi yang dibutuhkan untuk
menghubungi institusi keuangan pribadi dan menghubungkan dengan rekening bank.
9. Magnet di lemari es
memastikan pintu lemari es kedap udara, dengan itu menghindari pemborosan
energi.
10.
Loudspeaker dan mikrophon: Loudspeaker merupakan kombinasi magnet permanen dan
elektromagnetik. Loudspeaker pada dasarnya perangkat yang mengkonversi energi
listrik (sinyal) ke energi mekanik (suara).Elektromagnetik membawa sinyal, yang
menghasilkan perubahan bidang megnet dan menarik bidang yang ada pada magnet
permanen.Pergerakan penarikan dan penolakan menggerakkan kon, yang menghasilkan
suara.Kebanyakan speaker tergantung kepada teknologi ini, tetapi ada juga yang
menggunakan konsep yang berbeda.Mikrophon memiliki kon atau selaput yang
terlekat pada gelongan kabel.Gelung itu terletak dalam megnet berbentuk khusus.
Bila suara mengegarkan selaput maka gelung itu turut bergetar dan menghasilkan
voltage saat ia melalui medan magnet. Voltage dalam kabel ini adalah sinyal
listrik yang mewakili suara asal.
11. Motor listrik dan generator: Motor listrik
(seperti speaker) tergantung pada kombinasi eletromagnet dan magnet permanen,
dan seperti speaker, mengganti energi listrik menjadi energi mekanis. Generator
bertindak merubah energi mekanis ke energi listrik.
12. Transformer / trafo : Transformer merupakan
perangkat yang mengkonversi energi listrik antara dua perangkat yang terpisah
mengngunakan listrik melalui konektor magnet.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Magnet
merupakan benda yang dapat menarik benda yang terbuat dari besi,
baja, nikel dan kobalt. Magnet bukan hanya sekedar benda yang memiliki medan magnet. Namun, magnet juga memiliki ciri khas tertentu, seperti :
a. Dapat menarik benda-benda yang terbuat dari besi dan baja.
b. Magnet dapat menembus benda-benda tertentu.
c. Gaya tarik terbesar terdapat pada kutubnya.
d. Kutub magnet yang senama akan tolak menolak, sedangkan kutub magnet yang tidak senama akan tarik menarik.
Magnet dapat dibuat, dihilangkan, disimpan dengan cara dan benda-bendayang
sederhana. Magnet memiliki manfaat yang sangat banyak dalam kehidupan sehari-hari.
baja, nikel dan kobalt. Magnet bukan hanya sekedar benda yang memiliki medan magnet. Namun, magnet juga memiliki ciri khas tertentu, seperti :
a. Dapat menarik benda-benda yang terbuat dari besi dan baja.
b. Magnet dapat menembus benda-benda tertentu.
c. Gaya tarik terbesar terdapat pada kutubnya.
d. Kutub magnet yang senama akan tolak menolak, sedangkan kutub magnet yang tidak senama akan tarik menarik.
Magnet dapat dibuat, dihilangkan, disimpan dengan cara dan benda-bendayang
sederhana. Magnet memiliki manfaat yang sangat banyak dalam kehidupan sehari-hari.
B. Saran
Perlunya
penelitian lebih lanjut tentang kegunaan magnet, karena mungkin magnet masih
memiliki kegunaan yang lain dan manfaatkan magnet dengan sebaik-sebaiknya untuk kepentingan bersama. Serta janagn meletakan magnet pada alat elektonik,
karena medan magnet yang terdapat pada magnet dapat merusak komponen
elektronik.
DAFTAR PUSTAKA
Tumijan, Petrus
dan Ruliyati. 2013. Trik Jitu Belajar IPA
untuk SD/MI Kelas 4,5, dan 6. Jakarta: PT. Grasindo.
Tim Kreatif
Putra Nugraha. Ilmu Pengetahuan Alam
Terpadu. Surakarta: Putra Nugraha.
Idel, Antoni dan
Rudy Haryono. Buku Pintar IPA – FISIKA. Surabaya:
Gitamedia Press.
Padmawinata,
Djupri dkk. 1987. Mengenal Alam Sekitar
3. Jakarta: Departemen Pendidikan Kebudayaan.
Wirasasmita,
Omang dkk. 1998. Pendidikan IPA 3.
Jakarta: Universitas Terbuka.
Tjitrosoepomo,
Gembong dkk. 1987. Manusia dan Alam
Sekitarnya 3. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Post a Comment for "Makalah IPA SD 2 Magnet"
Gunakankanlah kata-kata yang bijak